Kepala Ikan untuk Sang Nelayan

on Jumat, 26 November 2010


Seorang nelayan salih di Tunisia tinggal di sebuah gubuk yang sederhana dari tanah liat. Setiap hari ia melayarkan perahunya untuk menangkap ikan. Setiap hari, ia terbiasa menyerahkan seluruh hasil tangkapannya pada orang-orang miskin dan hanya menyisakan sepotong kepala ikan untuk ia rebus sebagai makan malamnya.
Nelayan itu lalu berguru kepada syaikh besar sufi, Ibn Arabi. Seiring dengan berlalunya waktu, ia pun menjadi seorang syaikh seperti gurunya.
Selengkapnya...

Mengajari Keledai Membaca

Timur Lenk (nama seorang saudagar) menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Tetapi Timur Lenk berkata,

“Ajari keledai itu membaca. Dalam dua minggu, datanglah kembali ke mari, dan kita lihat hasilnya.”

Nasrudin berlalu, dan dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar. Nasrudin menggiring keledainya ke buku itu, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik halamannya dengan lidahnya. Terus menerus, dibaliknya setiap halaman sampai ke halaman akhir. Setelah itu si keledai menatap Nasrudin.

“Demikianlah,” kata Nasrudin, “Keledaiku sudah bisa membaca.”

Timur Lenk mulai menginterogasi, “Bagaimana caramu mengajari dia membaca ?”

Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halam untuk bisa makan biji-biji gandum itu, sampai ia terlatih betul untuk membalik-balik halaman buku dengan benar.”

“Tapi,” tukas Timur Lenk tidak puas, “Bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya ?”

Nasrudin menjawab, “Memang demikianlah cara keledai membaca: hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Kalau kita membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, kita disebut setolol keledai, bukan ?”
Selengkapnya...

Doa Nur Nubuwwah

on Selasa, 23 November 2010


Doa Nurun Nubuwwah di katakan memiliki khasiat yang banyak sekali dan sangat menakjubkan terhadap siapa yang suka membaca dan mengamalkannya dengan ikhlas hati benar-benar kerana Allah. saya sendiri berkenalan dengan do'a ini saat masih kecil, masih ingat betul saat itu dalam perjalanan ke bojonegoro jatim untuk maen ke tempat saudara, maklhum karena masih kecil saya mabuk kendaraan. Sebagai obat agar tidak merasa gerah di buz, oleh bapak saya dibelikan 3 buku yaitu do'a seharai-hari cover biru dengan berbagai macam gambar di dalamnya, kisah2 wali songo dengan cover hijau dan yang satunya adalah buku panduan sholat sunnah. singkat cerita beberapa waktu setelah berada dirumah ketiga buku ini sering saya baca dan hampir hafal isinya. hanya satu buku yang belum terbaca yaitu buku panduan sholat sunnah. ada hal menarik ketika saya membaca buku ini, dibagian belakang buku dicantumkan beberapa khasiat surat-surat pendek dan " doa nurun buwwah ".
Selengkapnya...

ChAt Yoex.....