Agama Itu Ibarat Istri ....." Maksudnya "..????!!???

on Senin, 20 September 2010

Waktu itu, tiap tanggal 17, saya dan teman-teman memilih nglurug ke patang puluhan, rumahnya Cak Nun, ini panggilan akrabnya penyair dan kiai mbeling Emha Ainun Nadjib. Kita bikin forum melingkar di situ. Biasanya kita bicara soal kesenian atau kebudayaan, tapi juga ngobrolin soal keagamaan.

indahnya kebersamaan
Pesertanya juga tidak cuma mahasiswa atau pemuda yang beragama Islam. Pendek kata, pemeluk berbagai agama berkumpul melingkar disitu. Suatu malam, Cak Nun tanya pada kami di forum itu.

“Apakah anda semua punya tetangga?”

Wah, saya sebenarnya belum punya. Tetapi saya anak kost, tentu saja kamar sebelah saya bisa disamakan dengan tetangga. Tetangga kost. Jadi saya ikut-ikutan saja menjawab : “Tentu saja punya”.

Cak Nun melanjutkan bertanya : “Punya istri enggak tetangga Anda?”
Selengkapnya...

Majelis Syaitan


Emha Aiunun Najib ( Cak Nun ) : -: “Belajar kepada Majlis Setan”. Rasulullah Muhammad SAW punya anjuran termasyhur “Carilah ilmu sampai ke negeri Cina”. Itu titik berangkat. Yang beliau maksud mestinya tak hanya territorial geografis, tapi juga berbagai-bagai wilayah dan dimensi.
Kalau Anda ingin tahu apa itu Bangbang Wetan, tanya kepada mayoritas korban Lumpur di Sidoardjo, atau tokoh-tokoh Surabaya seperti Johan Silas, Pak Muhammad Nuh, Pak Hotman Siahaan dst. Atau datang saja langsung ke Balai Pemuda Surabaya pada hari-Hnya tiap bulan. Itu dulur mbuncit dari Padang Bulan Jombang, Mocopat Syafaat Yogya, Gambang Syafaat Semarang, Kenduri Cinta Jakarta, Obor Ilahi Malang, juga ‘saudara sepupu’ nya yang tentatif di Mandar, Bandung, Kuala Lumpur, Hongkong dlsb.
Teman-teman civitas akademika ITS Unair Unesha dan makin banyak lagi kampus-kampus bergabung di dalamnya. Segala segmen masyarakat, pedagang, pegawai, pemulung, tukang becak, penganggur, aktivis-aktivis sosial, dan berbagai kalangan lain duduk bersama.
Kalau Anda ingin lebih mengenal setan, justru di Bangbang Wetan markasnya. Anda orang yang jauh dari setan, masyarakat Bangbang Wetan sangat dekat dengan setan. Anda memandang setan jauh di luar diri Anda, jamaah Bangbang Wetan melihat setan ke dalam dirinya. Anda teman karibnya Allah sebagaimana Khalilullah Nabi Ibrahim AS, kami golongan manusia yang sangat ketakutan kepada Allah, badan kami sangat bau, hati kami busuk, kalau Haji atau Umroh takut mendekat ke Ka’bah karena kesucian Ka’bah jangan sampai terkotori oleh kebusukan kami.
Selengkapnya...

“Ngurusi Ponari aja nggak becus! Mau sok-sok berlagak mengurusi NKRI!”

on Selasa, 14 September 2010

Oleh: Emha Ainun Nadjib
Tulisan ini saya bikin dengan asumsi dasar bahwa para pembaca percaya ada Allah dengan kekuasaan-Nya. Di salah satu tayangan televisi, muncul seorang kiai dengan nasihat sangat bijak, kurang-lebih begini: “Jangan minta kepada Ponari, Ponari itu makhluk. Jangan minta kepada batu, batu itu makhluk. Jangan berlaku syirik sehingga menjadi manusia musyrik. Mintalah Khaliq, Allah Swt….”
Sangat pendek tapi cespleng. Media massa sangat mengerti kecerdasan masyarakat, sehingga cukup pendek saja. Setiap yang mendengarkan fatwa itu meneruskan sendiri dalam hati dengan logikanya: “Jangan minta kesembuhan kepada dokter, dokter itu makhluk. Jangan minta kepada pil dan obat-obatan, pil dan obat-obatan itu makhluk. Jangan berlaku syirik, sehingga menjadi manusia musyrik.”
Ya Allah ya Rabbi ya Karim, wahai saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Kalau Nabi Musa pegang tongkat, bersama pasukannya dikejar tentara Firaun, mendapat perintah dari Allah, “Pukulkan tongkatmu ke air laut!” Lantas laut terbelah, pasukan memasuki belahannya, kemudian Firaun dan tentaranya mengejar ke belahan itu, namun tenggelam karena air menutup kembali, mohon dengan sangat jangan simpulkan bahwa yang dipegang Musa itu “tongkat sakti”, sehingga Nabi Musa juga “Maha Dukun” yang sakti.
Selengkapnya...

RosuLullah Pernah Di Santet ?!??!!

on Senin, 06 September 2010

Cak Nun : Awas, 'Waswasa Yuwaswisu' Hatimu
Tersebutlah seorang tukang tenung alias sihir atawa santet bernama Labib bin Asham, seorang Yahudi.
Pada suatu hari Rasulullah Muhammad Saw. menderita sakit yang bukan saja memarahkan, tapi juga aneh dan sukar diidentifikasi. Disantetkah beliau? Seorang Nabi, seorang Rasul, perutusan dan kekasih Allah yang ma'shum, mempan disantet?
Tetapi memang mukjizat Muhammad adalah bahwa ia Nabi yang biasa-biasa saja. Yang Tidak terpelajar.

Bukan jagoan intelektual dan tak ahli bikin syair. Tidak otot kawat balung wesi hingga tak terbakar oleh api seperti Ibrahim. Tak punya tongkat ajaib semacam Musa atau telapak tangan sakti bak Isa. Muhammad lumrah-lurnrah saja. Oleh karena itu ia populis, aktual dan tidak elitis. Tidur beralaskan daun aren ya OK.
Baju tinggal satu diminta orang ya dikasihkan. Kalau kelaparan perutnya diganjal batu sehingga
menggembung bak Dul Gendut.
Selengkapnya...

Salah Duduk Pembuka tabir

on Kamis, 02 September 2010


Alhamdulillah wasyukurilah wala-khaula wala kuata illa billah
Setelah sekian lama berkutat dengan pekerjaan yang selalu dikejar deadline, Alhamdulillah terdorong kembali untuk menulis. Semoga untuk kedepannya spirit dan semangat untuk berbagai selalu menggelora dalam sanubariku serta keberkahan dan ridlo allah senantiasa bersamaku amien…. !
Pengalaman salah duduk ini aku alami ketika ada acara buka bersama kepala dan deputi batan yang kebetulan bertempat di auditorium STTN. Awal cerita memang aku agak males untuk mengikuti acara ini, karena memang seharian berkutat dengan berkas2 yang belum kunjung selesai juga, ditambah dengan rasa capek dan enggak ada temen seumuran kecuali temen deketku “riza” yang memang kebagian tugas untuk menyiapkan acara tersebut.
Selengkapnya...

ChAt Yoex.....